Home > News

Tunaiku Jadi fokus Amar Bank untuk Ekonomi Inklusif

Tunaiku melayani hampir 400 ribu UMKM dan menyalurkan lebih dari 1 juta pinjaman dengan total Rp 10 triliun.
Logo Tunaiku.
Logo Tunaiku.

JAKARTA – Tunaiku, pionir produk financial technology (fintech) unggulan dari PT Bank Amar Indonesia Tbk (“Amar Bank”, BEI: AMAR), catatkan penyaluran hingga lebih dari 1 juta pinjaman dengan total lebih dari Rp 10 triliun sejak peluncurannya pada 2014. Dengan fokusnya dalam melayani nasabah, kehadiran Tunaiku diyakini berkontribusi pada peningkatan ekonomi yang semakin inklusif di seluruh Indonesia.

Abraham Lumban Batu, Senior Vice President Retail Banking PT Bank Amar Indonesia Tbk, menyampaikan, Amar Bank memiliki komitmen besar untuk terus berkontribusi dalam memperluas ekosistem digital agar ada lebih banyak lagi masyarakat yang terjangkau oleh layanan bank digital.

“Kami mengedepankan solusi keuangan inovatif melalui kehadiran Tunaiku yang telah melayani hampir 400,000 UMKM sekaligus memudahkan nasabah untuk mencapai tujuan keuangannya. Kami mengadopsi teknologi inovatif secara cepat guna memberikan solusi keuangan bagi kebutuhan nasabah yang terus berkembang melalui kehadiran fitur-fitur modern dalam layanan digital banking,” kata dia

Pada 2022, Badan Pusat Statistik mencatatkan adanya mayoritas industri mikro dan kecil yang bergerak di bidang usaha makanan, dengan porsi 36,7% dari total jumlahnya secara nasional. Welly (33 tahun), salah satu pengguna Tunaiku yang mengembangkan usaha catering, menyampaikan, dalam menjalankan usaha sampingan berupa catering karyawan tentu membutuhkan dana yang lebih besar untuk mengembangkannya.

“Atas rekomendasi rekan, kami memilih Tunaiku dengan memperhatikan limit yang akan didapat untuk disesuaikan dengan kebutuhan kami saat itu. Saat pengajuan pertama sebesar Rp 3 juta, dananya berhasil membantu perkembangan catering kami hingga akhirnya kami mengajukan dana yang lebih besar untuk membawa usaha sampingan catering menjadi sebesar sekarang dengan ratusan pelanggan yang semua berawal dari usaha rumahan keluarga,” ujar dia.

Pertumbuhan UMKM yang semakin banyaknya di Indonesia juga memiliki tantangan lainnya. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut, sebagian besar UMKM masih mengalami tantangan seperti kesulitan naik kelas, minim akses digitalisasi, sulit menembus pasar global, hingga kekurangan layanan finansial. Oleh karena itu, peranan fintech diharapkan dapat semakin merata untuk menjangkau masyarakat yang masih kurang terlayani.

Seperti salah satu pengguna Tunaiku yang memaksimalkan pendanaan untuk usahanya di Bali, Anggita (34 tahun) yang menyampaikan, bertempat tinggal yang cukup jauh dari pusat kota memiliki tantangan dalam mengakses kebutuhan dana yang mendesak. “Ketika usaha kekurangan modal, saya mengajukan pinjaman dana Tunaiku untuk pengembangan usaha rental kendaraan. Dana ini saya maksimalkan penggunaannya hingga dapat menambah aset sebanyak dua mobil dan empat motor untuk disewakan kepada wisatawan,” kata dia.

Kehadiran teknologi yang saat ini memiliki peranan penting dalam kehidupan keseharian turut berdampak pada peningkatan produktivitas, termasuk pengembangan usaha yang dapat berjalan lebih cepat dan efisien. Tak terkecuali pada sektor keuangan, di mana pertumbuhan digital banking yang semakin pesat menjadikannya lebih mudah diakses oleh masyarakat yang masih sulit mendapatkan pinjaman dana serta bagi para pelaku UMKM yang membutuhkan modal untuk pengembangan usaha.

Sebagai salah satu pelaku dalam industri ini, kehadiran Tunaiku menjadi fokus Amar Bank untuk membawa perubahan yang baik bagi masyarakat dengan membantu meningkatkan inklusi keuangan melalui tools yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraannya dengan layanan berbasis fintech.

× Image