Home > News

Kegagalan tak Hentikan Mahasiswa ITS Ini Raih Puluhan Prestasi

Berkat berbagai kiprahnya itu, Afri telah mengoleksi lebih dari 75 penghargaan dari lomba karya tulis, esai, bisnis, dan inovasi kreatif.
Afri El Hakim saat bergabung di PT Astra Daihatsu Motor sebagai Koordinator Administrasi Sumber:dok ITS
Afri El Hakim saat bergabung di PT Astra Daihatsu Motor sebagai Koordinator Administrasi Sumber:dok ITS

SURABAYA -- Kisah inspiratif datang dari salah satu mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), terutama bagi mereka yang masih gagal lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) maupun Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Dialah Afri El Hakim, mahasiswa Departemen Teknik Mesin Industri ITS angkatan 2022 yang pernah gagal dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan sempat menjalani gap year, namun justru menjadikan momen tersebut sebagai titik balik untuk menapaki banyak pencapaian prestasi membanggakan selama berkuliah di ITS.

Afri merupakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang meraih peringkat pertama di jurusannya selama tiga tahun. Dengan penuh percaya diri, saat itu ia mendaftar jalur SNMPTN pada Program Studi Teknik Industri dan Teknik Mesin di salah satu perguruan tinggi negeri.

Namun hasilnya belum sesuai harapan. Berbeda dengan saudara kembarnya yang berhasil masuk ITS pada percobaan pertama itu, Afri harus menelan kenyataan pahit setelah gagal pada seleksi SNMPTN maupun SBMPTN.

Tidak menyerah, putra pasangan Ratna Maya Saputri dan almarhum Jumadi ini memilih untuk gap year dulu dan mengikuti berbagai pelatihan. Ia sempat bekerja di BUMN seperti PT Petrokimia Gresik dan PT PG Rejo Agung Baru, serta terjun ke industri otomotif bersama PT Astra Daihatsu Motor. Meski akhirnya kembali gagal di SBMPTN 2022, ia tetap tak putus asa.

Afri pun mendaftar lewat jalur Seleksi Mandiri Prestasi ITS dan akhirnya dinyatakan lolos. Masuk ke ITS menjadi momen kebangkitan Afri untuk berkarya dan berprestasi. Ia aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan diri, mulai dari organisasi, riset, hingga kompetisi. Afri tergabung dalam UKM Penalaran, ITS Automotive Team, dan tim riset mobil hemat energi Nogogeni ITS. Ia juga sempat menjadi mentor dan juri kompetisi ilmiah, serta kerap menjadi pembicara dalam seminar mahasiswa di berbagai kampus. “Saya ingin membuktikan bahwa lulusan SMK juga bisa bersaing di dunia akademik,” tegas anak ke-3 (kembar) dari empat bersaudara ini meyakinkan.

Berkat berbagai kiprahnya itu, Afri telah mengoleksi lebih dari 75 penghargaan dari lomba karya tulis, esai, bisnis, dan inovasi kreatif. Ia pun sukses meraih enam medali dan satu gelar honorable mention dari beberapa ajang yang digelar oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).

Ia juga mengikuti riset otomotif di Jepang yang didanai penuh, serta program International Youth Global (IYG) ke Singapura, Malaysia, dan Thailand. “Semua pencapaian ini saya raih dengan kerja keras dan konsistensi,” tutur pemuda kelahiran Madiun, 20 Mei 2002 ini bangga.

Rangkaian prestasi tersebut akhirnya juga membawanya menjadi salah satu Mahasiswa Berprestasi Utama ITS 2025 pada jenjang Sarjana Terapan. Ia juga menerima penghargaan Anugerah Wira Adhimukti ITS 2023 dan penghargaan dari Pemerintah Kota Madiun sebagai mahasiswa berprestasi. Selain itu, Afri juga aktif menjadi Brand Ambassador Blu by BCA serta terlibat di berbagai platform pengembangan karier mahasiswa.

Dalam menghadapi berbagai kegiatan dan tantangan, Afri mengaku sempat mengalami prokrastinasi dan kesulitan membangun tim yang solid. Ia pun menerapkan sistem manajemen waktu seperti Eisenhower Matrix dan Kanban untuk mengatasi kendala tersebut. Ia juga menekankan pentingnya membangun portofolio individu sebelum berkolaborasi agar lebih dipercaya oleh rekan satu tim.

Afri El Hakim saat menjalani program International Youth Global (IYG) di NTU Singapura
Afri El Hakim saat menjalani program International Youth Global (IYG) di NTU Singapura

Bagi penyuka analitika data ini, kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Ia bercita-cita melanjutkan studi melalui beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) atau dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), membangun perusahaannya sendiri, dan menyediakan beasiswa bagi generasi muda. Kepada mereka yang sedang menjalani gap year, ia berpesan untuk memotivasi, “Gagal itu tidak apa-apa, berhasil tidak harus di waktu ini. Suatu saat nanti kamu akan sadar, ternyata itulah alasan kenapa kamu dulu digagalkan.”

Kisah Afri juga sejalan dengan nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 yang mendorong akses terhadap pendidikan berkualitas dan inklusif. Perjuangannya membuktikan bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Pengalaman Afri ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda bahwa kesempatan berkembang terbuka bagi siapa saja yang mau berusaha, tanpa memandang kondisi ekonomi atau jalur pendidikan sebelumnya.

× Image