Home > News

KNEKS Mendorong Pembentukan Apex untuk Penguatan BPRS Sahabat UMKM

Keberadaan lembaga yang mendukung likuiditas bagi BPRS menjadi penting
FGD tentang apex BPRS, di BMI Tower, Jakarta, Kamis (03/07/2025). (Dok BPRS)
FGD tentang apex BPRS, di BMI Tower, Jakarta, Kamis (03/07/2025). (Dok BPRS)

Keberadaan lembaga yang mendukung likuiditas bagi Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) menjadi penting. Hal ini karena BPRS tidak seperti Bank Umum Syariah (BUS) yang didukung likuiditasnya oleh Bank Indonesia (BI) dengan instrumen Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS). Oleh karena itu, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mendorong adanya apex (pengayom) BPRS untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Untuk mewujudkan keberadaan apex BPRS, diselenggarkaan FGD tentang apex BPRS pada hari Kamis (03/07/2025). Acara FGD yang berlangsung di BMI Tower Jakarta tersebut, dihadiri oleh perwakilan dari KNEKS, pengurus Himpunan BPRS Indonesia (HIMBARSI), Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Secara umum, apex memiliki tiga fungsi, pooling of funds (penghimpunan dana), financial assistants (dukungan keuangan) dan technical assistants (dukungan teknis). Bentuk dukungan keuangan, diantaranya berupa dukungan likuiditas dan pembiayaan ke BPRS. Sedangkan bentuk dukungan teknis diantaranya berupa dukungan digitalisasi, pelatihan dan lain-lain,” Ujar Bagus Aryo Deputi Direktur Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) KNEKS, yang juga memberikan sambutan pada acara ini.

Selanjutnya Bagus menyampaikan bahwa acara FGD apex ini merupakan lanjutan kegiatan-kegiatan sebelumnya terkait apex BPRS yang difasilitasi oleh KNEKS. Pada FGD ini sudah mengerucut ke rencana-rencana yang lebih teknis, bahkan pada hitungan angka-angka. Apex yang diinisiasi menggunakan bank jangkar Bank Muamalat Indonesia (BMI).

“Pelaksanaan apex BPRS direncanakan akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama, fungsi apex yang akan dijalankan adalah dalam rangka mendukung likuiditas sebagai bagian dari financial assistants. Sedangkan secara jangka panjang diharpkan akan menjadi Integrated solution for BPRS, menjalankan fungsi apex secara keseluruhan. Dengan demikian, dapat diusulkan taglinenya adalah BMI Sahabat BPRS.”Imbuh Alfi Wijaya, Ketua HIMBARSI.

Selain kegiatan FGD tentang apex BPRS, pada tempat dan hari yang sama, diselenggarakan juga pemaparan dan diskusi tentang peluang kerjasama BMI dengan HIMBARSI. Peluang kerja sama yang dibahas adalah tentang digitalisasi, pembiayaan dan dana pensiun. Rangkaian kegiatan tersebut dikemas dalam nama “Kolaborasi Strategis Bank Muamalat dan HIMBARSI dalam Membangun Ekosistem Keuangan Syariah”.

Terkait kolaborasi antara BMI dengan HIMBARSI, disambut baik oleh BMI. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia, Imam Teguh Saptono. Imam menyatakan bahwa dengan adanya kolaborasi diharapkan terjadi adanya efisiensi dan terselesaikannya masalah, yang selama ini tidak bisa diselesaikan ketika dihadapi sendirian.

Keberadaan apex diharapkan dapat mendukung pengembangan BPRS. Dengan demikian, BPRS bisa meningatkan perannya dengan baik yang mendukung pemberdayaan UMKM sebagaimana taglinenya “BPRS Sahabat UMKM”.

× Image