Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, Transjakarta akan Perkuat Penguatan SDM

JAKARTA -- Tiga kecelakaan bus Transjakarta yang terjadi dalam waktu satu bulan memunculkan kekhawatiran publik. Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza mengatakan, kecelakaan adalah hal yang sulit dihindari dalam sektor transportasi.
Berkaca dari tiga kasus kecelakaan yang terjadi dalam sebuah terakhir, Welfizon mengatakan, pihaknya bakal melakukan penguatan sumber daya manusia (SDM) atau human factor. Mengingat, kasus kecelakaan yang terjadi itu di antaranya disebabkan faktor manusia.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan transparansi data terkait dengan kinerja keselamatan. Untuk itu, Transjakarta nantinya akan melibatkan tim independen untuk memastikan kelaikan bus dan kesiapan para pengemudi.
"Masukan-masukan ini tentu menjadi input bagi kami, termasuk juga menyiapkan di TJ Academy. Kami punya simulator, tadi disampaikan, yang bisa memberikan latihan terkait dengan kondisi-kondisi tertentu, sehingga pramudi juga bisa lebih andal dan bisa menghandle kondisi-kondisi yang kritis," kata Welfizon di Gedung DPRD Provinsi Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Meski begitu, Welfizon menyatakan akan terus berupaya untuk meminimalkan kejadian kecelakaan. "Tentunya cita-cita kita itu adalah zero accident, tapi dalam perusahaan transportasi kecelakaan tentu tidak bisa dihindari," kata dia.
Welfizon menjelaskan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memiliki rumus untuk mengukur tingkat kecelakaan (accident rate) dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 85 Tahun 2018. Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat kecelakaan adalah jumlah kecelakaan dikali 100 ribu dibagi jumlah kilometer tempuh.
Ia mengeklaim, jika mengacu rumus itu, tingkat kecelakaan Transjakarta terus mengalami penurunan sejak 2022. Ia menyebutkan, pada 2022 tingkat kecelakaan Transjakarta berada di angka 0,55. Angka itu terus menurun menjadi 0,5 pada 2023, 0,36 pada 2024, dan 0,32 hingga Agustus 2025.
"Artinya ada proses perbaikan dari sisi safety," ujar Welfizon.
Meski begitu, Transjakarta disebut tidak akan berhenti melakukan upaya perbaikan. Pasalnya, unsur keselamatan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kualitas layanan transportasi.
"Kalau kita bicara safety itu, itu harus berangkat dari standar, kemudian inspeksi dan audit, investigasi, kemudian akan ada standar baru lagi," kata dia.