Home > News

Perempuan ICMI Siapkan Wisma SAMARA untuk Korban KDRT

Mereka menyiapkan rumah singgah Wisma SAMARA bagi mereka di desa Kuta Mega Mendung, Puncak, Bogor.
Perempuan ICMI menyiapkan rumah singgah Wisma SAMARA bagi korban KDRT di desa Kuta Mega Mendung, Puncak, Bogor. Sumber:ICMI
Perempuan ICMI menyiapkan rumah singgah Wisma SAMARA bagi korban KDRT di desa Kuta Mega Mendung, Puncak, Bogor. Sumber:ICMI

JAKARTA -- Prihatin atas meningkatnya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Indonesia, Perempuan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) meluncurkan program unggulan advokasi dan konsultasi korban KDRT. Mereka menyiapkan rumah singgah Wisma SAMARA bagi mereka di desa Kuta Mega Mendung, Puncak, Bogor.

"Alhamdulillah, kami bersyukur karena pada 18 Februari 2024 lalu Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perempuan ICMI telah meluncurkan salah satu Program Unggulan Qoryah Thoyibah atau ICMI Bina Desa sekaligus meresmikan Wisma SAMARA sebagai rumah singgah bagi para korban KDRT," ujar Welya Safitri dalam keterangan kepada media, Kamis, 22 Februari 2024.

Wisma SAMARA adalah program untuk memberikan pembelaan dari sisi hukum dan rehabilitasi mental bagi korban-korban KDRT dengan menyediakan rumah singgah yang dijamin keamanan dan kenyamannya, ditambahkan Welya.

"Insyaa Allah dalam waktu dekat, langkah kongkritnya DPP Perempuan ICMI akan melakukan kesepakatan kerjasama (MoU) dengan Kementerian Agama RI, melalui Direktorat Jenderal Bimas Islam. Selain itu,kita juga menggandeng pihak kepolisian serta Komnas Perempuan untuk suksesnya program WISMA SAMARA," kata Welya.

Menurut Welya, dengan adanya rumah singgah dan bantuan advokasi hukum dan konseling psikologis, para korban KDRT tidak perlu takut lagi dengan ancaman ataupun ketakutan yang bersifat traumatis akibat kekerasan itu. Korban KDRT di sana beragam, mulai kaum perempuan, anak-anak, para Asisten Rumah Tangga (ART), bahkan Lansia.

"Kita akan lakukan pendampingan bagi mereka hingga masalahnya tuntas, dan sementara itu mereka bisa ditampung di Wisma SAMARA ini untuk mendapatkan ketenangan dan rehabilitasi mental dari traumanya (Trauma Healing) hingga proses hukumnya akan diselesaikan dengan baik," kata Welya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Dosen Senior Universitas Djuanda Bogor dan anggota Dewan Pakar ICMI, Apendi Arsyad bersama Direktur LBH ICMI, Yulianto Syahyu sebagai narasumber dalam kegiatan. Apendi mengapresiasi kegiatan tersebut karena sejalan dengan visi, misi, dan agenda program 5 K ICMI, yaitu upaya peningkatan kualitas iman dan taqwa; kualitas pikir-riset-konsepsi; karya inovasi; hidup income keluarga yang tinggi, dan kualitas keluarga Samarah.

"Alhamdulillah wasyukurillah, saya diundang oleh DPP Perempuan ICMI untuk berbicara soal penguatan keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah (Samarah)," kata dia.

ICMI, kata dia, akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara.

× Image