PMI Pusat Respons Banjir di 6 Provinsi dengan Menyalurkan Bantuan
JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan respons bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah di 6 provinsi yang terdampak banjir karena curah hujan tinggi. Wilayah terdampak tersebar di Sumatra Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Jambi, dan Jawa Barat.
PMI Pusat di Jakarta mengirimkan total dana dukungan operasi respons kepada 6 provinsi sebesar 732.940.000 juta rupiah. Dana tersebut digunakan PMI menjalankan asesmen atau pendataan di lokasi banjir, evakuasi dan SAR, distribusi air bersih, serta layanan kesehatan untuk masyarakat terdampak.
“Sampai saat ini kami masih melakukan respons tanggap darurat banjir di 6 provinsi tersebut. Sebanyak 437 relawan diturunkan untuk membantu masyarakat yang tersebar di berbagai Kabupaten/kota," kata Kepala Markas PMI Pusat, Arifin Muh Hadi melalui keterangan tertulis.
Mereka melakukan berbagai layanan bantuan, seperti distribusi air bersih, layanan kesehatan keliling, serta evakuasi dengan perahu karet. Selain bantuan dana, PMI Pusat juga mengirimkan dukungan logistik ke masing-masing PMI setempat dalam bentuk jerigen, baby kit, hygine kit, family kit, selimut, tikar, martas, serta terpal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak banjir.
Berbagai bantuan itu didistribusikan langsung oleh relawan PMI setempat ke masyarakat terdampak. Data Posko PMI Pusat per 14 Maret 2024, banjir dan longsor di Sumatera Barat melanda 12 kabupaten/kota. Sebanyak 30 orang meninggal dunia dan 11 orang hilang, 41.393 KK/120.531 orang terdampak dan 85.940 orang mengungsi.
Di Jawa Tengah, banjir terjadi di 10 kab/kota yang berada di wilayah utara Jawa. Banjir mengakibatkan 2 orang meninggal, 64.408 KK/257.632 orang terdampak dan 2.362 jiwa mengungsi. Banjir juga merendam 24.213 rumah warga.
Banjir di Kalimantan Barat melanda 5 kabupaten, yaitu Ketapang, Sambas, Bengkayang, Sintang, dan Melawi. Total 17.438 KK/87.417 jiwa terdampak.
Di Jambi, 4 wilayah masih terdampak banjir, yaitu Kabupaten Muara Jambi, Sarolangun, Kerinci, dan Kota Sungai Penuh. Banjir mengakibatkan sekitar 58 ribu KK atau 124 ribu jiwa mengungsi dan 13.201 warga rumah rusak.
Sementara di Jawa Barat, banjir terpantau di Cirebon yang mengakibatkan 16.600 KK atau 83 ribu orang terdampak.