Home > News

Usul Prabowo Mengirim Pasukan Perdamaian PBB ke Gaza Dinilai Konkret dan Berani

Pembentukan Pasukan Perdamaian harus menunggu resolusi Dewan Keamanan PBB.
Prabowo Subianto. (Dok Republika)
Prabowo Subianto. (Dok Republika)

JAKARTA -- Usulan presiden RI terpilih Prabowo Subianto di Shangri-la Dialogue yang menyatakan Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian untuk menjaga gencatan senjata di Gaza dinilai berani. Jika disetujui oleh Israel dan Hamas, maka hal merupakan usulan konkret sekaligus berani.

"Konkret karena sementara banyak negara belum terpikir namun Prabowo sudah menyampaikan seusai Presiden Biden menyampaikan adanya proposal gencatan senjata Israel Hamas," kata guru besar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana, dalam keterangannya, Kamis (6/6/2024).

Meski demikian, kata dia, pembentukan Pasukan Perdamaian harus menunggu resolusi Dewan Keamanan PBB. Terlepas dari itu, menurut Hikmahanto, usulan Prabowo dianggap berani karena serangan oleh Israel ke Gaza selama ini sangat intens dan masif.

Hikmahanto menambahkan, bukannya tidak mungkin bila ada pelanggaran gencatan senjata pasukan perdamaian PBB asal Indonesia akan berada di bawah kecamuk perang yang intens dan masif. Para prajurit asal Indonesia bila dievakuasi akan membutuhkan waktu dan menghadapi berbagai rintangan.

"Mungkin tidak akan ada negara seberani Indonesia mengingat serangan Israel di Gaza berada di luar batas kemanusiaan," ujar Hikmahanto.

× Image