Home > News

Bank Indonesia Dorong Investasi dan Digitalisasi di JIF 2025

JIF Summit 2025 menegaskan posisi Jakarta sebagai pusat investasi terkemuka di kawasan.
Pembukaan JIF Summit 2025 Sumber:dok. DPMPTSP Jakarta
Pembukaan JIF Summit 2025 Sumber:dok. DPMPTSP Jakarta

JAKARTA -- Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ricky P. Gozali mengungkapkan, di tengah dinamika dan ketidakpastian ekonomi global, perekonomian Provinsi DKI Jakarta pada triwulan II tahun 2025 mampu tumbuh kuat sebesar 5,18% (yoy), melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12% (yoy). Pertumbuhan ini sebagian besar didukung oleh investasi yang meningkat 5,50% (yoy), seiring pembangunan berbagai proyek strategis pemerintah dan swasta seperti MRT dan LRT.

“Proyek lain seperti kawasan hunian, perkantoran, Transit Oriented Development (TOD), serta proyek energi terbarukan juga menarik minat investor dan mempercepat pertumbuhan investasi Jakarta,” ungkap Ricky pada pembukaan JIF Summit di Jakarta, kemarin.

Dalam upaya menciptakan iklim investasi yang menarik, Ricky menyebut Bank Indonesia terus memperluas ekonomi digital melalui implementasi QR Indonesia Standard (QRIS). Di Jakarta, adopsi QRIS telah meningkatkan penggunaan pembayaran digital di berbagai sektor seperti ritel, transportasi, pariwisata, dan layanan publik. Ekspansi ini tidak hanya mempermudah transaksi harian, tetapi juga meningkatkan kemudahan berusaha, menjadikan Jakarta lebih menarik bagi investor dalam dan luar negeri

“Lebih dari itu, QRIS kini telah melampaui batas domestik melalui inisiatif QRIS Cross-Border yang memungkinkan transaksi digital lintas negara dengan mitra seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Jepang. Inovasi ini tidak hanya mempermudah pengeluaran wisatawan mancanegara, tetapi juga mendorong sektor pariwisata dan perdagangan Indonesia, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan dan investasi di Jakarta,” papar Ricky.

Ricky menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, Bank Indonesia, sektor swasta, dan mitra internasional dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Ia menyebut, Bank Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dan mempercepat arus investasi di Jakarta.

“Semoga Jakarta Investment Festival (JIF) 2025 menjadi platform strategis bagi Jakarta untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dan mempromosikan potensi ekonominya yang luas," kata Ricky seraya mengatakan, sehingga meningkatkan daya saing Jakarta sebagai kota global dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berkelanjutan, dan inklusif bagi Jakarta dan Indonesia.

32 Proyek Potensial Ditawarkan dalam JIF 2025

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Heru Hermawanto, mengungkapkan Jakarta Investment Festival (JIF) 2025 yang diselenggarakan sepanjang Juli hingga Oktober 2025, merupakan wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi, mempromosikan proyek-proyek prioritas, serta menegaskan posisi Jakarta sebagai pusat investasi terkemuka di kawasan.

Mengusung tema "Jakarta the Epicentrum of ASEAN: Invest SMART for a Global Start”, JIF 2025 merefleksikan visi Jakarta sebagai Kota Global dan Berbudaya. Lebih jauh, ia menyebut pelaksanaan JIF 2025 menggambarkan semangat Jakarta untuk terus membuka peluang bagi investasi yang cerdas, kolaboratif, dan mendorong transformasi kota menuju masa depan berkelanjutan.

“Salah satu cara menyiapkan Jakarta sebagai Kota Global, yakni dengan kemudahan berinvestasi dan kepastian, termasuk interaksi antara investor dengan pemerintah dan bagaimana pemerintah menjadi fasilitator dalam mekanisme perizinan dan kecepatan waktu realisasi investasi di Jakarta,” jelas Heru.

Heru mengatakan Jakarta menawarkan peluang investasi senilai Rp.430,9 triliun dalam JIF 2025, meliputi sektor properti, pariwisata, transportasi, air, dan sanitasi. Total terdapat 32 proyek infrastruktur berkelanjutan, termasuk 13 proyek revitalisasi perkotaan, serta sejumlah proyek utilitas terintegrasi.

“Jumlah proyek potensial yang ditawarkan di JIF 2025 sebanyak 32 proyek dengan total nilai investasi sebesar, Rp.430,9 triliun, ini terdiri dari beberapa proyek yang ada, umumnya proyek infrastruktur, diharapkan dapat menarik minat investor yang kemungkinan akan masuk,” papar Heru

Sementara itu, Wakil Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Herizkianto menegaskan, pelaksanaan JIF 2025 bukan sekadar acara seremonial, melainkan ajang kolaborasi lintas sektor dan kerja sama strategis. Dalam pelaksanaannya, DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan lebih dari 30 mitra strategis, mulai dari institusi swasta terkemuka, organisasi internasional dan kedutaan besar, lembaga negara dan BUMN, serta BUMD dan BLUD di Jakarta.

“Kami mengadakan acara ini untuk membuka peluang investasi yang akan masuk ke DKI Jakarta, khususnya kami berkolaborasi untuk project-project BUMD, di antaranya Paljaya, MRT, Transjakarta, Jakpro dan lain sebagainya, untuk kami tawarkan kepada investor agar dapat menjajaki investasi, guna pertumbuhan ekonomi di Jakarta,” ujarnya.

Di samping itu, DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Jakarta Investment Centre (UP JIC) berkomitmen akan terus mengawal dan memfasilitasi seluruh potensi kerja sama tersebut.

"Agar dapat direalisasikan menjadi proyek-proyek nyata yang memberi manfaat bagi masyarakat Jakarta," imbuh Herizkianto.

JIF 2025 Hadirkan Investasi dari Pusat hingga Pinggiran Kota

Sementara itu, Kepala Unit Pengelola (UP) Jakarta Investment Centre (JIC) DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, Tona Hutauruk, menjelaskan proyek-proyek potensial yang ditawarkan dalam gelaran JIF 2025 tersebar di seluruh wilayah Jakarta, mulai dari Jakarta Pusat, Selatan, Utara, Timur, maupun Jakarta Barat. Menurutnya, penyebaran ini merupakan langkah strategis agar pengembangan investasi tidak hanya terpusat di kawasan bisnis utama seperti Sudirman–Thamrin, tetapi juga menjangkau berbagai titik pertumbuhan baru di ibu kota.

“Kita memang tidak ingin hanya fokus di kawasan Sudirman–Thamrin saja. Di seluruh wilayah Jakarta, kami coba dorong pengembangan dengan berbagai bentuk investasi, mulai dari properti, infrastruktur, infrastruktur olahraga, hingga sektor pariwisata. Tujuannya, agar paket investasi yang ditawarkan bisa lebih beragam dan menarik bagi para investor,” jelas Tona.

Adapun berbagai proyek investasi potensial itu ditawarkan oleh PT. MRT Jakarta, PT. Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ), PT. Integrasi Transit Jakarta, PT. Jakarta Propertindo (Jakpro), Perumda Sarana Jaya, PT. Pembangunan Jaya Ancol, Perumda PalJaya, Jakarta Experience Board, PT. Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Perumda PAM Jaya, dan Jakarta Asset Management Centre (JAMC).

Puncak kegiatan JIF 2025, JIF Summit juga menghadirkan ruang diskusi dengan tema–tema menarik sebagai berikut:

1. JIF Plenary “Invest SMART for a Global Start”

2. Thematic Discussion #1 "Urban Diplomacy: Building Resilience in a Changing Global Landscape"

3. Thematic Discussion #2 "Beyond the Algorithm: Leveraging AI for Tomorrow's

Opportunities"

4. Thematic Discussion #3 "Jakarta's Future Creative Industry: The Strategy to Thrive"

Selain itu, sebagai puncak rangkaian Jakarta Investment Festival (JIF) 2025, JIF Summit juga menghadirkan Project Booth yang menyediakan informasi terkait proyek potensi investasi dari berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di DKI Jakarta.

× Image